Contoh Surat Permohonan Izin Pondok Pesantren – Surat permohonan izin pondok pesantren merupakan surat yang diajukan kepada Kementrian Agama, dimana surat izin ini dibuat supaya pondok pesantren tersebut memiliki izin untuk beroperasi sebagaimana mestinya.
Karena tanpa adanya surat izin operasional, maka pondok pesantren tersebut tidak dapat dianggap sebagai pondok pesantren resmi. Meskipun secara umum pondok pesantren tersebut masih tetap dapat beroperasi, hanya saja untuk lulusan pondok pesantren tersebut tidak diakui oleh pemerintah.
Supaya setiap lulusan santri tersebut dapat diakui, maka setiap pondok pesantren harus memiliki surat izin operasional. Dimana surat tersebut dapat diajukan sebagai bentuk surat permohonan izin operasional pondok pesantren, yang diajukan kepada Kementrian Agama sesuai dengan daerah pondok pesantren tersebut berada.
Nah, untuk kalian yang sekiranya memiliki pondok pesantren namun belum memiliki izin operasional, maka tidak ada salahnya bagi kalian untuk melihat terlebih dahulu contoh surat permohonan izin pondok pesantren yang pada kesempatan hari ini akan kami berikan secara lengkap.
Format Surat Permohonan Izin Pondok Pesantren
Surat permohonan izin ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan surat donasi pembangunan pesantren, dimana dalam pembuatan surat permohonan tersebut sudah ada format yang harus diikuti. Terlebih lagi surat ini juga diajukan untuk Kementrian Agama, sehingga harus dibuat secara resmi.
1. KOP Lembaga Pondok Pesantren
Pada bagian pertama surat atau paling atas sendiri berisikan KOP surat dari lembaga pondok pesantren yang memohon izin operasional. Pada bagian ini berisikan nomor surat pengajuan, tanggal pengajuan, lampiran dan hal tujuan dari dibuatnya surat permohonan izin tersebut.
2. Tujuan Surat Permohonan
Pada bagian selanjutnya diikuti dengan tujuan dibuatnya surat tersebut, dimana tujuan dibuatnya surat permohonan izin tersebut adalah untuk Kementrian Agama. Sehingga bisa diisikan sesuai dengan Kementrian Agama kabupaten atau daerah tempat pondok pesantren tersebut berada.
3. Isi Surat Permohonan
Setelah itu dilanjutkan dengan isi surat yang diawali dengan pembuka. Pada bagian pembuka bisa diisikan dengan tujuan dari dibuatnya surat permohonan tersebut. Kemudian diikuti dengan beberapa keterangan surat yang nantinya akan dilampirkan pada bersama dengan surat permohonan izin tersebut.
4. Penutup Surat Permohonan
Sedangkan untuk bagian selanjutnya adalah penutup surat permohonan izin, pada bagian ini bisa berisikan kesediaan untuk dilakukannya verifikasi dan validasi data sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemudian ditambah dengan ucapan terima kasih sebagai penutup.
5. Tanda Tangan & Stempel
Untuk bagian terakhir dari surat permohonan izin adalah tanda tangan dan stempel ketua lembaga atau pondok pesantren. Dan tidak lupa diikuti dengan nama lengkap dari pimpinan pondok pesantren. Setelah itu surat permohonan izin tersebut telah berhasil dibuat untuk diajukan ke Kementrian Agama.
Lampiran Surat Permohonan Izin Pondok Pesantren
Pada bagian isi surat yang telah kami jelaskan diatas tadi berisikan sejumlah lampiran dokumen yang nantinya akan diikuti sertakan pada surat permohonan izin kepada Kementrian Agama. Dimana beberapa surat lampiran yang diikuti serta tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
- Surat pernyataan (asli)
- Bukti kepemilikan tanah milik atau wakaf sesuai dengan kedudukan pondok pesantren (salinan).
- Surat keterangan domisili dari kantor desa/kelurahan (asli).
- Akta notaris yayasan (apabila menyelenggarakan pendidikan selain pendidikan pesantren) (salinan).
- Keputusan pengesahan akta notaris yayasan (apabila menyelenggarakan pendidikan selain pendidikan pesantren) (salinan).
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) (apabila menyelenggarakan pendidikan selain pendidikan pesantren) (salinan).
Adapun untuk lampiran berkas yang perlu dilampirkan pada surat permohonan ini bisa berbeda-beda, sehingga kami sarankan kepada kalian yang ingin membuat surat izin operasional pondok pesantren harus memeriksa ke Kementrian Agama sesuai dengan daerah masing-masing.
Karena ada kemungkinan lampiran yang kami berikan diatas masih ada yang kurang atau mungkin juga ada yang tidak diperlukan. Sehingga untuk memastikan surat lampiran apa saja yang harus dilampirkan pada surat permohonan izin tersebut, kalian bisa mengetahuinya di Kementrian Agama sesuai dengan wilayah pondok pesantren.
Contoh Surat Permohonan Izin Pondok Pesantren
Untuk lebih mempermudah kalian mengetahui bagaimana surat permohonan izin pondok pesantren, maka ada baiknya jika kalian melihat contoh surat permohonan izin pondok pesantren yang akan kami sajikan dibawah ini. Dan kalian juga bisa langsung download contoh surat permohonan izin tersebut.
Selain dapat menggunakan contoh surat permohonan izin yang telah kami berikan diatas, kalian juga dapat membuat sendiri surat permohonan izin tersebut. Asalkan dalam pembuatan surat permohonan izin tersebut harus sesuai dengan format pembuatan surat yang telah kami berikan diatas.
Karena jika surat tersebut tidak dibuat sesuai dengan format surat permohonan izin, maka surat tersebut tidak dapat dikatakan sebagai surat permohonan izin. Dan hal terpenting dalam surat tersebut harus ada tanda tangan pimpinan pondok pesantren atau lembaga, ditambah dengan stempel.
Akhir Kata
Demikian itu pembahasan mengenai contoh surat permohonan izin pondok pesantren yang sekiranya dapat Sekolah Pesantren berikan pada kesempatan hari ini, mudah-mudahan saja pembahasan mengenai contoh surat yang baru kami berikan diatas tadi dapat memberikan banyak manfaat.