Tata Cara Shalat Gerhana Matahari – Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan merupakan sebuah fenomena astronomi yang terjadi jika sebuah benda di angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lainnya. Dalam Islam, fenomena ini menjadi salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Ketika terjadi Gerhana, semua umat Islam dianjurkan untuk melakukan Shalat Sunnah, sebagaimana hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, beliau besabda.
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
Artinya: “Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.” (HR Bukhari).
Maka dari itu, alangkah baiknya jika amalan ini dikerjakan sesuai dengan tata cara Sholat Gerhana Matahari dan bulan. Sholat Gerhana sendiri memiliki tata cara yang tidak berbeda jauh dengan Shalat Sunnah pada umumnya, hanya saja disini dibedakan dengan bacaan niatnya saja.
Bagi kalian yang mungkin belum mengetahui seperti apa tata cara Sholat Gerhana Matahari, kalian tidak perlu khawatir karena kami akan menjelaskan secara lengkap. Baiklah tanpa berlama-lama lebih baik langsung saja kita simak informasi lengkapnya yang telah sekolahpesantren.id siapkan berikut ini.
Hukum Sholat Gerhana Matahari
Pada pembahasan pertama kami akan bahas lebih dulu mengenai hukum Sholat Gerhana Matahari. Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI Digital), disebutkan bahwa hukum mendirikan Shalat gerhana (khusuf) adalah sunnah muakkadah. Dimana artinya Shalat sunnah yang sangat dianjurkan.
Hal ini juga berdasarkan pada dalil dari hadis Nabi SAW:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ
“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan banyaklah berdoa hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Bukhari no. 982)
Adapun orang yang dapat mengerjakan sholat gerhana adalah mereka yang berada di wilayah yang dilintasi gerhana. Sementara orang yang wilayahnya tidak dilintasi gerhana tidak dituntunkan untuk mengerjakan Shalat Gerhana tersebut.
Waktu Pelaksanaan & Rakaat Sholat Gerhana Matahari
Mungkin ada beberapa diantara kalian yang belum mengetahui kapan waktu pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari. Shalat Gerhana Matahari dilakukan pada saat terjadi gerhana hingga selesainya. Artinya Shalat dilakukan pada puncak terjadinya gerhana. Lalu bagaimana jika sementara Sholat gerhana telah selesai?
Nah, mengingat waktu terjadinya gerhana yang cukup singkat, maka jika gerhana telah usai sementara Shalat masih dilaksanakan, maka Shalat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan. Perlu diketahui juga bahwa pelaksanaan Shalat gerhana matahari dapat dikerjakan secara berjamaah. Baik di dalam masjid maupun di tanah lapang.
Terkait jumlah rakaat, Shalat gerhana matahari dikerjakan dengan 2 rakaat. Urutan dan langkah-langkanya pun sama dengan Shalat sunnah pada umumnya.
Bacaan Niat Sholat Gerhana Matahari
Nah, sama dengan Shalat lainnya, disini kalian juga dianjurkan untuk membaca niat Shalat Gerhana Matahari. Adapun bacaan niat Shalat gerhana yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta’ala
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari
Setelah mengetahui beberapa informasi diatas mengenai hukum, waktu pelaksanaan dan juga bacaan niat Sholat Gerhana Matahari, berikutnya kita masuk ke pembahasan utama yaitu tata cara Shalat Gerhana Matahari. Ada beberapa tata cara yang bisa kalian simak di bawah ini.
- Membaca niat shalat gerhana sambil takbiratul ihram
- Membaca doa iftitah dilanjutkan dengan taawudz
- Imam membaca surat Al-Fatihah dan surah lainnya. Disunnahkan membaca surah AL-Baqarah namun boleh juga surah pendek lainnya. Adapun pembacaan ini dilafalkan secara sirry (tanpa dikeraskan)
- Ruku’
- Bangun dari ruku’ (i’tidal).
- Setelah i’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surah AL-Fatihah dan surah lainnya. Disunnahkan membaca Surah Ali Imran atau boleh juga baca surah pendek lainnya. Dibaca secara sirry (tanpa dikeraskan)
- Ruku’ yang kedua
- Bangun dari ruku’ (i’tidal). Imam membaca ‘sami’allāhu li man ḥamidah’, dan makmum membaca ‘rabbanā wa lakal-ḥamd’.
- Sujud
- Berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua. Membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan membaca QS An-Nisa atau boleh juga membaca surah pendek lainnya. Dibacakan dengan sirry (tanpa dikeraskan).
- Ruku’
- Bangun dari ruku’ (I’tidal)
- Seperti rakaat pertama, tidak langsung sujud tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al-fatihah dan surah lainya. Sunnahnya membaca QS Al-Ma’idah atau boleh juga surah pendek lainnya. Dibacakan secara sirry (dikeraskan).
- Ruku’ yang kedua
- Bangun dari ruku’ (i’tidal)
- Sujud
- Tasyahud Akhir
- Salam.
Pada intinya, tata cara Shalat Gerhana Matahari sama dengan Shalat Sunnah lainnya. Hanya saja yang membedakannya disini adalah rukunya dilakukan sebanyak dua kali.
Akhir Kata
Nah itulah beberapa informasi lengkap yang dapat kalian simak diatas mengenai Tata Cara Shalat Gerhana Matahari dan bacaan lengkapnya. Baiklah, mungkin hanya ini saja yang dapat sekolahpesantren.id sampaikan, semoga pembahasan diatas bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua.